Lantaran menjadi salah satu model yang digandrungi market global. Jetour T2 pun tersedia dalam berbagai versi, guna menunjang akomodasi konsumen pecinta petualangan. Selain varian Stargazer dan White Knight. Mereka juga punya Dark Warrior sebagai SUV hasil modifikasi dari Jetour Makers Kingdom (JMK). Saat bertandang ke Fuzhou, Cina, OTO Media Group berkesempatan bersentuhan langsung. Jujur, ia malah semakin mirip dengan Land Rover, pabrikan asal Inggris itu.
Yang bikin karakternya sekilas mirip Defender anyar ialah sorot mata Jetour T2 Dark Warrior dengan DRL LED melingkar. Padahal bentuk rumah lampu tak berubah, seperti varian standar pabrikan. Terus di atas bonet diberi hood, bikin tubuh semakin gahar. Seolah memberi pesona sebagai kendaraan off-road tangguh. Sedikitnya ada 35 ubahan part dibanding model reguler.
Kemudian pemasangan gril kotak bergaris bikin muka depan Jetour T2 Dark Warrior terlihat kuat, meyakinkan untuk melibas beragam kontur jalanan. Bagian kaki-kaki, menggunakan off-road wheel buatan MV Forged 20 inci berikut profil ban LT 265/55 mm. Lanjut, penyokong empat roda mengandalkan suspensi lansiran Mamba Racing berjenis nitrogen shock absorption.
Jadi, basisnya tetap sama dengan Jetour T2 reguler. Hanya ubahan pernak-pernik sebagai pembeda. Karena orientasi perusahaan memang menjual mobil buat bertualang, lengkap bareng segala perangkatnya. Tahun depan Jetour Motor Indonesia (JMI) berjanji memboyong T series untuk pasar sini.
Pertama model ICE dikenalkan lebih dahulu. Mungkin mereka ingin cek ombak, melihat bagaimana respons pasar terhadap boxy SUV pesaing GWM Tank 300 di sini. Setelah itu, barulah varian i-DM atau PHEV segera masuk guna menambah lini produk. Juga, menyasar lapis segmen baru lagi. Perusahaan harus bisa meracik harga agar bisa kompetitif di Indonesia. Untuk diketahui, unit standar di Tiongkok dijual mulai Rp400 jutaan. Bakal menarik kalau lebih murah dari kendaraan rival satu rumpun itu.
Posted inJetour