Yamaha Rilis YZF-R9 2025, Bukan Pengganti R6

YAMAHA
YAMAHA

Yamaha Motor Corporation merilis seri R terbaru, YZF-R9 2025. Ia bukanlah pengganti R6 yang dihentikan pada 2020, melainkan konsep yang benar-benar baru. Diposisikan sebagai motor serbaguna namun bertenaga.

MenurutĀ Yamaha, YZF-R9 2025 dirancang untuk mendefinisikan ulang kelas Supersport. Menggabungkan performa di lintasan dengan aksesibilitas sepeda motor jalanan melalui penyaluran daya yang luas dan halus, pengendalian ringan, ergonomi ramah, dan paket lengkap alat canggih.

Para insinyur Yamaha merancang R9 dari awal, dan semuanya dimulai dengan rangka Deltabox yang dibentuk dengan gaya gravitasi. Menggunakan material aluminium paling ringan yang pernah ditawarkan pada model supersport Yamaha. Komponen ini memainkan peran penting dalam menjaga bobot motor hingga 430 pon (195 Kg).

Agar dapat diakses di jalan raya maupun lintasan balap, setang clip-on diposisikan tidak terlalu rendah maupun tinggi. Jadi pengendara mendapatkan ergonomi yang cukup sporty tapi tidak mengorbankan kenyamanan di jalan.

Yamaha mengatakan bahwa ini adalah motor sport paling aerodinamisnya hingga saat ini. Winglet yang terpasang lebih dari sekadar aksesori tambahan, namun sangat berfungsi dalam memberikan downforce di lintasan.

Tampilan keseluruhannya adalah motor sport khas Yamaha, meskipun garis-garis di bodi lebih menonjol di antara model R lainnya. Dimensinya tampak lebih besar dari R7, dengan permukaan tangki lebar. Jarak antara pijakan kaki dan jok dirancang dibuat agak menjauh untuk membantu kenyamanan saat berkendara di jalan raya.

R9 menggunakan mesin CP3 890 cc yang sama dengan MT-09 dan MT-09 SP. Berkonfigurasi DOHC, berpendingin cairan, tiga silinder segaris 12 katup dengan ukuran 78,0 mm (bore) x 62,1 mm (Stroke) dan rasio kompresi 11,5:1.

Mesinnya disesuaikan dengan pengaturan ECU baru dan radiator lebih besar. Selain itu, ia disetel untuk menghasilkan sensasi akselerasi dan kecepatan lebih dahsyat dibanding MT-09, berkat sproket belakang yang lebih kecil hingga (16/45 versus 16/43).

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *